Babakansari. Sudah dua tahun ke belakang Kecamatan Plered terutama negara kita Indonesia terkena dampak wabah pandemi Virus Corona (Covid-19). selain negara, kita banyak pula negara negara lain yang sama sama terkena dampak wabah virus pandemi ini, sehingga kita di tuntut untuk membiasakan diri menjaga protokoler kesehatan di mulai dari menjaga jarak aman dengan membatasi ruang gerak (Social Distancing), wajib memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun serta berdiam diri di rumah. Hal ini mengakibatkan melemahnya ekonomi negara serta aspek aspek kehidupan di berbagai lini menjadi tidak stabil, melihat dari hal tersebut wabah virus pandemi ini berdampak serius bagi kehidupan dan perekonomian dunia, selain banyak memakan korban jiwa dimana mana untuk kegiatan kegiatan pun ikut di batasi seperti halnya yang menjadi sorotan waktu itu resepsi pernikahan banyak yang di bubarkan oleh Team Satgas Penanganan Covid-19 dan kegiatan hari besar pun ikut kena imbasnya juga seoerti hari besar islam dan hari besar nasiolnal yaitu peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia serta kegiatan belajar mengajarpun ikut di tutup sementara sampai waktu yang tidak bias di tentukan.
Dengan seiring berjalannya waktu lambat laun wabah virus pandemi ini tingkat penyebarannya semakin menurun itu juga tidak luput dari kerja kerasnya Team Satgas Penanganan Covid-19 dengan cara mewajibkan kepada seluruh warganya untuk wajib vaksin dari tingkat kota hingga kepelosok desa melalui program program pemerintah pusat. Alhamdulillah pada tanggal 17 Agustus 2022 sekarang kegiatan itu bisa terulang kembali kita bisa memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 77 dengan tema “Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat”, sejalan dengan tema Hari Jadi Purwakarta dan Kabupaten Purwakarta ke 54 “Pulih Dan Bangkit Wisata Ekonomi Lestari Bumi Purwakarta Istimewa”, yang berlokasi seperti biasanya di Lapangan Sepak Bola Warungkandang, serta di hadiri dari berbagai element mulai dari unsur kepemerintahan Kecamatan Plered, Kapolsek, Koramil, Dewan Perwakilan Daerah, para Kepala Desa, mantan Kepala Desa, Bamusdes, Kader PKK, PGRI, seluruh sekolahan dari SD, SLTP hingga SLTA, Organisasi Masyarakat (Ormas) serta warga masyarakat yang ikut dalam memeriahkan acara tersebut.
Ada yang berbeda dari beberapa tahun lalu Team Paskibra tahun sekarang pesertanya ada yang dari daerah Sulawesi yaitu tepanya di daerah Bulukumba yang saat ini sedang menuntut imu di MA Unggulan Al-Azhar Kecamatan Plered. Untuk Team Pasukan Pengibar Bendera Kecamatan Plered terdiri dari Pasukan 17 dan Pasukan 8, meliputi sekolah Sekolah yang ada di wilaya Kecamatan Plered diantaranya, SMKN Plered, SMAN Negeri 1 Plered, SMK Citra Bangsa, MA Al-Muthohhar, MA Al-Ma’arif, MA Unggulan Al-Azhar dan MA Al-Munawaroh, untuk petugas danton saudara Bagas Pratama siswa MA Unggulan Al-Azhar, pembawa baki saudara Lisna Zakiyatul Marwah Siswa SMAN 1 Plered, kemudian untuk team Pengibar, pembentang Bendera Merah Putih saudara Muhammad Agip Maulana siswa SMKN 1 Plered, untuk pengibar saudara Jaky Yuma siswa SMK Citra Bangsa dan Penggerek bendera saudara Muhammad Aditya Yudho Prasojo siswa SMKN 1 Plered serta Petugas Upacara Bendera Bapak Asep Sendjaya, S.IP Selaku Camat Kecamatan Plered sebagai Pimpinan Upacara dan Bapak Sersan Mayor Syarif Hidayat selaku Komandan Upacara.
Kegiatan tersebut di meriahkan team paduan suara dari keluarga besar PGRI, Drum Band Al-Muthohhar, Drum Band SLTP N 1 Plered, Drum Band MTsN Assalam, peserta Jaipong, kendaraan hias, kreasi seni serta pembagian hadiah untuk pemerintahan desa yang yang selumnya diadakan dan di nilai oleh pihak Kecamatan Plered. Warga masyarakat Kecamatan Plered meluapkan kegembiraanya dengan mengikuti Defile Kebangsaan dengan cara berjalan kaki menuju kantor kecamatan Plered sambil bersorak gembira melmperlihatkan kreasi seni masing masing sebagai wujud rasa cinta tanah air kepada NKRI. Bapak Camat Kecamatan Plered Mengungkapkan dengan teks pidatonya sebagai amanat dari Bupati Purwakarta Ambu Ane Ratna Mustika Bahwa “Hari ini usia kemerdekaan Republik Indonesia tepat 77 tahun usia tersebut menunjukan kedewasaan jika kita melihat dari siklus hidup manusia, namun bagi sebuah bangsa dan negara usia 77 tahun masih termasuk belia maka kita ingin Indonesia tetap tegak berdiri”.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa majemuk yang memiliki berbagai macam kebudayaan dengan latar belakang kesukuan, agama, etnik, maupun ras yang berbeda-beda. Bersatu dalam kemajemukan bukanlah hal yang sulit, karena bangsa Indonesia adalah bangsa suka mencari dan menyukai keselarasan serta keserasian. Justru perbedaan itulah yang membawa setiap individu memiliki rasa toleransi dan saling menghargai budaya masing-masing sehingga tercipta rasa kesatuan dan kesatuan sampai kapanpun. Dirgahayu Indonesiaku NKRI Harga Mati (Nono).
Tinggalkan Komentar
Email anda tidak akan ditampilkan. Harap isi semua yang bertanda *