Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Desaku Purwakarta
Rp. 0
Keranjang masih kosong.

Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Heboh!Desa Babakansari Memiliki Pengrajin Bekerja Di Korea

Heboh!Desa Babakansari Memiliki Pengrajin Bekerja Di Korea

Keramik menjadi salah satu andalan potensi produk kriya unggulan Kabupaten Purwakarta. Tidak diherankan hasil kriya tersebut membuat karyanya dikirim ke berbagai daerah, bahkan luar negeri, termasuk pengrajin keramik itu sendiri. 

Desa Babakansari yang terletak di Kecamatan Plered menjadi salah satu tempat produsen keramik di Purwakarta. Senin, 11 Desember 2023 Bapak Kepala Desa Babakansari bersama Praja IPDN yang sedang melaksanakan BKP melakukan kunjungan di tempat produsen pot keramik yang katanya salah satu pengrajinnya pernah berpengalaman bekerja di luar negeri. 

Pak Acep panggilan akrabnya, memiliki pengalaman lebih dengan 2 tahun bekerja di Negeri Ginseng. Beliau bekerja di Korea pada tahun 2016 dengan dalih ajakan rekannya, berangkat bersama 40 pekerja dari Indonesia. Sebagai buruh pembuat keramik biasanya pemberian upah berdasarkan jumlah keramik yang dihasilkan oleh para pengrajin. "Kalau di Korea mah lebih mahal upahnya, satu pot  keramik aja bisa 100ribu. Disini cuma 30ribu, tapi disana kebutuhan yang mahal" ungkap Pak Acep. 

Pengrajin yang bekerja di Korea sebenarnya diberi pilihan untuk proses pembuatan keramik yaitu dengan mesin atau manual, alih-alih menggunakan mesin supaya cepat, Pak Acep memilih membuat dengan cara manual karena beliau mengatakan "Kalau pake mesin itu hasil keramiknya cuma lurus-lurus aja, gabisa dibentuk tanahnya jadi nilai seninya kurang ada". 

Beliau kembali ke Indonesia karena usaha yang dibangun di Korea menggunakan sistem kawin, sehingga ketika mereka berpisah atau cerai maka usaha tersebut akan bangkrut. Dan akhirnya Pak Acep kembali ke Babakansari dengan melanjutkan kerjanya sebagai buruh keramik dengan kembali menjadi pengrajin Desa Babakansari pada umumnya. Dengan lihainya beliau mengambil segenggam tanah lempung dan kemudian memutar meja kayu yang berputar atau pottery wheel, membentuknya menjadi keramik ukuran besar dengan teknik yang ia gunakan layaknya seniman.

Tinggalkan Komentar

Email anda tidak akan ditampilkan. Harap isi semua yang bertanda *